Produksi kakao kita tempati peringkat ketiga didunia sesudah Pantai Gading serta Ghana. Dengan tingkat produksi sebesar 809. 000 ton sekarang ini, kakao Indonesia memasok sejumlah 13, 6% keperluan kakao dunia. Tak hanya membuahkan devisa, perkebunan kakao di Indonesia juga membuahkan limbah dalam jumlah yang besar, terutama berbentuk kulit buah kakao.
Buah kakao terdiri atas kulit buah (75, 65%), biji (21, 74%), serta plasenta (2, 59%). Menurut komposisi buah kakao itu, maka saat produksi biji kakao Indonesia meraih 809. 000 ton sesungguhnya kita juga membuahkan limbah kakao berbentuk kulit buah kakao sekurangnya sejumlah 2, 8 juta ton. Satu jumlah yang sangatlah banyak yang sesungguhnya juga mempunyai potensi yang besar untuk digunakan untuk pakan ternak. Kulit buah kakao fresh mempunyai kandungan nutrisi yang cukup baik untuk bahan pakan ternak, yaitu bahan keringnya meraih 88%, sesaat protein kasarnya seputar 8%. Tetapi untuk bahan pakan ternak, kulit buah kakao mempunyai kekurangan terlebih apabila diberikan untuk pakan tunggal, yaitu karenanya ada zat theobromine pada kulit buah kakao. Theobromine adalah senyawa alkaloid yang pada batas spesifik bisa meracuni ternak. Zat ini disangka bisa menghalangi perkembangan mikroba rumen, hingga bisa turunkan kekuatan ternak didalam mengolah serta memakai nutrisi yang dikonsumsi.
Biarpun kulit buah kakao bisa diberikan pada ternak dalam situasi fresh sesudah dikerjakan pencacahan, untuk hindari beberapa hal yg tidak di inginkan kulit buah kakao baiknya difermentasi terlebih dulu sebelum saat diberikan pada ternak. Sistem fermentasi kulit buah kakao berikan sebagian faedah, terlebih :
Buah kakao terdiri atas kulit buah (75, 65%), biji (21, 74%), serta plasenta (2, 59%). Menurut komposisi buah kakao itu, maka saat produksi biji kakao Indonesia meraih 809. 000 ton sesungguhnya kita juga membuahkan limbah kakao berbentuk kulit buah kakao sekurangnya sejumlah 2, 8 juta ton. Satu jumlah yang sangatlah banyak yang sesungguhnya juga mempunyai potensi yang besar untuk digunakan untuk pakan ternak. Kulit buah kakao fresh mempunyai kandungan nutrisi yang cukup baik untuk bahan pakan ternak, yaitu bahan keringnya meraih 88%, sesaat protein kasarnya seputar 8%. Tetapi untuk bahan pakan ternak, kulit buah kakao mempunyai kekurangan terlebih apabila diberikan untuk pakan tunggal, yaitu karenanya ada zat theobromine pada kulit buah kakao. Theobromine adalah senyawa alkaloid yang pada batas spesifik bisa meracuni ternak. Zat ini disangka bisa menghalangi perkembangan mikroba rumen, hingga bisa turunkan kekuatan ternak didalam mengolah serta memakai nutrisi yang dikonsumsi.
Biarpun kulit buah kakao bisa diberikan pada ternak dalam situasi fresh sesudah dikerjakan pencacahan, untuk hindari beberapa hal yg tidak di inginkan kulit buah kakao baiknya difermentasi terlebih dulu sebelum saat diberikan pada ternak. Sistem fermentasi kulit buah kakao berikan sebagian faedah, terlebih :
- Menambah daya cerna serta kegemaran ternak (palatabilitas) pada pakan itu ;
- Menambah kandungan protein serta serat kasar ;
- Menghimpit dampak toksin zat theobromine ; serta
- Turunkan kandungan zat tannin, zat yang bisa menghalangi pencernaan.
Bagaimana sistem fermentasi kulit buah kakao?
Untuk lakukan fermentasi kulit buah kakao kita membutuhkan beberapa bahan seperti berikut :
Untuk lakukan fermentasi kulit buah kakao kita membutuhkan beberapa bahan seperti berikut :
- Kulit buah kakao fresh dengan kandungan air seputar 85% ;
- Pupuk urea sejumlah 6 kg untuk tiap-tiap 1 ton kulit buah kakao ; serta
- Probiotik starbio sejumlah 3 kg untuk tiap-tiap 1 ton kulit buah kakao. Kita juga membutuhkan terpal untuk menaruh sesaat kulit buah kakao yang sudah digabung dengan beberapa bahan yang lain itu.
Probiotik starbio yaitu koloni bibit mikroba ( datang dari lambung sapi) yang dikemas dalam kombinasi tanah serta akar rumput sertadaun-daun atau mungkin ranting-ranting yang dibusukkan. Pada koloni tersebutt erdapat sebagian mikroba yang mempunyai manfaat spesial, umpamanya Cellulomonasclostridium thermocellulosa (pencerna lemak), Agaricus serta coprinus (pencerna lignin), dan Klebssiella serta Azozpirillum trasiliensis (pencerna protein). Probiotik starbio adalah probiotik an-aerob penghasil enzim pemecah karbohidrat (selulosa, hemiselulosa, lignin), protein dan lemak.
Sesudah seluruhnya bahan serta alat ada, cacah kulit buah kakao dengan ukuran 3-5 cm memakai parang atau mungkin alat pencacah spesial. Hamparkan terpal plastik serta keringkan kulit buah kakao yang sudah dicacah tersebut di atasnya dengan penyinaran matahari sepanjang 6 jam atau mungkin hingga kandungan airnya meraih 70%. Setelah itu campur probiotik starbio serta urea ke cacahan kulit buah kakao yang sudah dikeringkan itu. Selimuti cacahan kulit buah kakao itu dengan terpal plastik lalu ikat erat. Biarlah sistem fermentasi jalan sepanjang lebih kurang dua minggu.
Sesudah dua minggu, buka ikatan terpal plastik serta biarlah kulit buah kakao yang sudah difermentasi jadi kering terserang angin. Sistem fermentasi yang sukses menunjukkan tanda-tanda seperti berikut : (i) permukaan irisan kulit buah kakao berwarna kecoklatan atau mungkin kehitaman ; (ii) berbau manis seperti bau tape. Fermentasi dikira tidak berhasil apabila hasil fermentasi berbau amis atau mungkin busuk, kulit buah kakao berlendir, serta ada bintik kuning atau mungkin oranye pada permukaan kulit buah kakao.
Apabila hasil fermentasi kulit buah kakao sudah cukup kering, setelah itu giling memakai mesin penggiling tepung. Karena kulit buah kakao yang sudah difermentasi siap untuk diberikan pada ternak.
Pemberian fermentasi kulit buah kakao pada ternak
Berikanlah kulit buah kakao yang sudah difermentasi pada ternak lewat cara mencampurkannya dengan air serta konsentrat. Diluar itu, baiknya ternak terus juga di beri pakan hijauan seperti rumput atau mungkin leguminosa.
Untuk sapi serta kambing, ukuran pemberian kulit buah kakao hasil fermentasi yaitu sejumlah 2-3 kg/ekor /hari. Apabila diberikan untuk ternak ayam, tepung kulit buah kakao hasil fermentasi dapat diberikan sejumlah 22% dari ransum yang didapatkan.
Mengolah Limbah kakao Untuk Pakan Ternak
4/
5
Oleh
Unknown