Thursday, March 30, 2017

Budidaya Jambu Mete bag.2

budidaya jambu mete


Pada ulasan tentang jambu mete bag.1 yang membahas pengetahuan tentang jambu mete, maka pada kali ini akan dibahas tentang cara budidaya,penanaman,penyakit dan penangggulangannya. Budidaya jambu mete bisa diperbanyak dengan cara generatif melewati biji serta dengan cara vegetatif dng langkah pencangkokan, okulasi, serta penyambungan. Biji yg dapat ditanam mesti datang dari pohon induk pilihan. 

Langkah penanganan biji mete utk benih yaitu : 
  • Buah mete/ calon bibit dipanen pd pertengahan musim panen. 
  • Buah mete tsb mesti telah masak serta tak cacat. 
  • Biji mete lekas dikeluarkan dari buah semu lalu dicuci bersih, lantas disortir. 
  • Biji mete dijemur hingga kandungan air 8-10%. 
  • Apabila dikemas dlm kantong plastik, aliran di area penyimpanan mesti lancar denngan suhu pada 25-30° C serta kelembaban 70-80%. 
  • Lama penyimpanan bibit + 6 bln., sangat lama 8 bln.. 
  • Sebelum saat ditanam, benih (biji mete) mesti disemai dulu. 

Pengolahan Media Tanam 

Pengolahan media iariarn adalah factor yg mutlak supaya bibit jambu mete bisa tumbuh serta berkembang dng baik. Pekerjaan ini mencakup persiapan awal tempat, pembukaan tempat (land clearing), serta pemupukan 

Persiapan 

Sebelum saat ditanami tempat mesti dibersihkan dulu, serta pH mesti 4-6. Tanaman jambu mete amat toleran pada lingkungan yg kering maupun lembap, juga pada tanah yg kurang subur. Daerah dng tanah liat lalu jambu mete bisa terus dapat hidup serta berproduksi dng baik. Waktu tanam jambu mete yg baik yaitu awal musim hujan. Pengolahan tanah telah diawali di musim kemarau. 
Pembukaan Lahan 
budidaya jambu mete
Tempat yg dapat ditanami jambu mete mesti terbuka atau terkena cahaya matahari serta disediakan sebaik-baiknya. Tanah dibajak/ dicangkul sebelum saat musim hujan. Batang¬batang pohon disingkirkan serta dibakar. 

Pemupukan 

Pemberian pupuk kandang diawali sejak sebelum saat penanaman. Baiknya, di waktu tanaman tetap kecil, pemupukan dng pupuk kandang itu diulangi sampai 2 x 1 tahun. Langkahnya gali lubang lebih kurang batang, sedikit diluar lingkaran daun. Pupuk atau kompos dimasukkan ke dlm lubang galian itu. Pemupukan selanjutnya dikerjakan gali lubang, diluar lubang pada mulanya. Pemberian pupuk kandang serta kompos ditujukan utk melakukan perbaikan situasi fisik tanah. 

Tehnik Penanaman 

Sebelum saat dikerjakan penanaman, terlebih dulu tetapkan pola serta jarak tanam, lantas dikerjakan pembuatan lubang tanam. 

Penentuan Pola serta Jarak Tanam 

Pada budi daya monokultur jarak tanam disarankan 12 kali 12 m. Maka dlm tiap-tiap satu hektare tempat jumlah keseluruhan tanaman yg diperlukan sejumlah 69 batang. Jarak tanam bisa di buat dng ukuran 6 kali 6 m hingga jumlah keseluruhan tanaman yg diperlukan yaitu 276 batang/ ha. Kerapatan tanaman lantas dijarangkan pd usia 6-10 th.. 

Pembuatan Lubang Tanam 

Tanah digali dng ukuran 30 kali 30 kali 30 cm. Apabila type tanahnya amat simak, ukuran lubang tanam di buat 50 kali 50 kali 50 cm. Apabila di lubang tanam ada susunan cadas, mesti ditembus supaya akar bisa tumbuh prima serta terhindar dari genangan air. 

Pada saat penggalian lubang, susunan tanah sisi atas dipisahkan ke arah Utara serta Selatan dan susunan bawah ke arah Timur serta Barat. 

Lubang tanam dilewatkan terbuka ± 4 minggu. Pada saat penutupan lubang, tanah susunan bawah dikembalikan ke area awal mulanya, disusul susunan atas yg sudah bercampur dng pupuk kandang ±1 pikul. 
Di lubang tanam yg sudah ditimbun di buat ajir supaya lubang tanam gampang ditemukan kembali. 

Langkah Penanaman 

Beberapa hal yg butuh di perhatikan yaitu seperti berikut. : 
Bibit yg dapat ditanam dilepaskan dari polybag. Tanah yg menempel pd akar dijaga jangan sempat berantakan supaya perakaran bibit tak rusak.

budidaya jambu mete

Penanaman dikerjakan hingga hanya leher akar atau sama dalamnya seperti pada saat tetap dalarn persemaian. Apabila memakai bibit dari okulasi serta sambung, upayakan akar tunggangnya terus lurus. Letak akar cabang diusahakan menyebar ke semua arah. Ujung¬ujungnya yg patah/ rusak baiknya dipotong. 

Tanah di lebih kurang batang dipadatkan serta diratakan supaya tak ada rongga-rongga hawa diantara akar serta tak berlangsung genangan air. Tanaman butuh di beri penyangga dari bambu supaya bisa tumbuh tegak. 

Pemeliharaan Tanaman 

Pemeliharaan tanaman mencakup pekerjaan penyiraman, penyulaman, penyiangan serta pengemburan, pemupukan, pemangkasan, dan penjarangan.

Pengendalian Hama serta Penyakit 

Ulat kipat (Cricula trisfenestrata HeIf) 

Pada tanaman tampak kepompong ber-gelantungan. Ulat berwarna hitam bercak¬bercak putih, kepala serta ekor warna merah nyala, serta semua tubuhnya ditumbuhi rambut putih berupa Telurnya berwarna putih, oval. Fase pupa berjalan 4/ minggu, fase kepompong 3-5 minggu. 

Tanda-tanda : daun-daun tak utuh serta ada bekas gigitan. Pada serangan yg hebat, daun bisa habis sekalipun, namun tanaman tak mati. Apabila terkena serangan, tanaman tak lagi membuahkan buah serta baru sembuh sesudah 18 bln.. 

Pengendalian : dng menyemprotkan insektisida Symbush 50 EC atau Pumicidin dng dosis 1, 0-1, 5 mVliter air. 

Helopeltis sp. 

Tubuh imago berwarna hitam, jika abdo¬men sisi belakang sebelah bawah berwarna putih. 
Tanda-tanda : pd tunas-tunas daun muda, tangkai daun ada bercak-bercak hitam tidal (rata. Daun serta ranting lekas jadi kering ; serta diikuti dng gugurnya daun. 

Pengendalian : (1) melewati tehnik bercocokn tanam, contohnya urangi tanaman inang atau tanaman peneduh. (2) dng insektisida Agroline dng dosis 0, 2 Persen atau Thiodan dng dosis 0, 02 Persen. 
Ulat penggerek batang (Plocaederu feeeugineus L) 

Tanda-tanda : semula daun beralih warna jadi kuning. Makin lama daun dapat gugur/ rontok serta tanaman bisa mati. 

Pengendalian : (1) dng menangkap ulat penggerek tsb. (2) elesi 1 lebih kurang permukaan batang/ akar dng 1 larutan BMC 1-2% (20 gram/ liter air). 

Penyakit 

Penyakit yg kerap menyerang yaitu pe¬nyakit busuk batang serta akar, penyakit bunga serta putik, serta Antracnossis. Penyakit ini bisa dibasmi dng Fungisida Zinc Carmamate, Captacol serta Theophanatea. 
Penyakit layu 

Penyakit ini nampak apabila area pembibitan terlampau lembab serta jemu air. 
Pemicu : Phytophthora palmivora, Fusarium sp, serta Phytium sp. 

Tanda-tanda : apabila tanaman tiba-tiba jadi layu. Pengendalian : (1) melakukan perbaikan lingkung¬an pembibitan, seperti memperdalam parit pembuangan air serta kurangi naungan yg terlampau rapat. (2) penyemprotan Dithane M 45 dengan cara teratur serta terencana. 

Daun layu serta kering 

Pemicu : bakteri Phytophthora solanacearum. 
Tanda-tanda : dengan cara mencolok daun-daun beralih warna dari hijau jadi kuning lalu gugur, sebagian cabang meranggas, serta tanaman selanjutnya mati. Jaringan kayu pd batang yg diserang dibawah kulit berwarna hitam atau biru tua serta berbau busuk. 

Pengendalian : tanaman yg diserang penyakit ini mesti dibongkar hingga ke akar¬akarnya agar penyakit tak menutar ke tanaman lain. Pencegahan mesti dikerjakan dengan cara terpadu. Bibit serta alat-alat pertanian mesti bebas dari kerancuan bakteri serta karantina tanaman dikerjakan dengan cara konsekuen. 
Bunga serta buah busuk 

Pemicu : Colletrichum sp., Botryo¬diplodia sp., Pestalotiopsis sp. Tanda-tanda : kulit buah hitam serta busuk. 

Pemicu : Pestalotiopsis sp, Colletri¬chum sp, Pestalotiopsis sp., Botryo-diplodia sp., Fusarium sp. 
Tanda-tanda : permukaan kulit buah serta kulit biji kering kecokelatan serta pecah-pecah, bunga serta tangkai busuk. 

Artikel Terkait

Budidaya Jambu Mete bag.2
4/ 5
Oleh