Thursday, March 30, 2017

Budidaya Jamur Tiram



Jamur tiram bisa tumbuh serta berkembang dalam media yang terbuat dari serbuk kayu yang dikemas dalam kantong plastic. Perkembangan jamur tiram benar-benar di pengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya, kita mesti tahu tentang keadaan yang pas untuk pertumbuhannya sebelum saat kita lakukan budidaya jamur tiram.

Pada kehidupan alaminya jamur ini tumbuh di rimba serta umumnya tumbuh berkembang di bawah pohon berdaun le bar atau di bawah tanaman berkayu. Jamur Pleurotus ini tak membutuhkan sinar matahari yang banyak.

Dari hasil riset didapat bahwasanya miselium yang disimpan ditempat yang redup, jumlahnya semakin banyak disbanding di temapat yang jelas dari sinar matahari yang penuh.
Miselium yaitu jaringan yang didalamnya himpunan dari hifa jamur. Miselium bisa tumbuh pada sel dinding kayu dengan lakukan penetrasi pada dinding sel kayu lewat cara melubanginya.


Sistem penetrasi dinding sel kayu dibantu oleh enzim pemecah selulosa, hemiselulosa, serta lignin yang dihasilkan oleh jamur melewati ujung benang-benang miselium. Enzim itu mengolah senyawa kayu sekalian mengfungsikannya untuk sumber (zat) makanan.

Syarat Tumbuh Jamur Tiram

1. Temperature

Serat (miselium) jamur tiram putih tumbuh dengan baik pada kisaran suhu pada 23-28 °C, berarti kisaran temperature normal untuk pertumbuhannya. Waluapun demikian, dengan temperature dibawah 23 °C, miselium jamur tetap bisa tumbuh walau membutuhkan saat yang lebih lambat.
Sedang untuk perkembangan badan buahnya yang wujud seperti cangkang tiram, membutuhkan kisaran suhu pada 13-15 °C sepanjang 2 samapai 3 hari.

Apabila nilai temperature rendah itu tak diperoleh, maka ada dua kemungkinan yang berlangsung, yakni perkembangan tumbuh buah jamur tak lagi terbentuk, yang artinya pemeliharaan gagal, atau meskipun terbentuk maka saat yang dibutuhkan bakal lama.
Namun meskipun demikianlah fase ke-2 jamur tiram putih itu tetap bisa tumbuh pada rentang suhu 12-37, 8 °C.

2. Kelembapan

Kandungan air didalam subtract benar-benar punya pengaruh pada perkembangan serta perubahan miselium jamur.
Terlampau sedikit air bakal menyebabkan perkembangan serta perubahan bakal terganggu, juga berhenti sekalipun. Tetapi, jika terlampau banyak air, miselium bakal membusuk serta mati. Kandungan air di dalam subtract tanaman bakal didapat dengan baik apabila dikerjakan penyiraman.
Jamur tumbuh baik dalam situasi yang lembab, namun tak menginginkan genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh maksimal pada subtract yang mempunyai kandungan air lebih kurang 60%. Sedang untuk merangsang perkembangan tunas serta badan buah, membutuhkan kelembaban hawa lebih kurang 70-85%.

3. Cahaya

Miselium jamur tiram putih tumbuh maksimal pada situasi gelap. Sebaliknya, badan buah jamur tak bisa tumbuh pada area gelap. Sinar dibutuhkan untuk merangsang perkembangan badan buah. Tangkai jamur bakal tumbuh kecil serta tudung tumbuh abnormal apabila waktu perkembangan primordial tak beroleh penyiraman.

Walau demikian, sinar matahari yang menembus dengan cara segera bisa mengakibatkan kerusakan serta mengakibatkan kelayuan, dan ukuran tudung yang relative kecil. Perkembangan jamur cuma bakal membutuhkan sinar yang berbentuk menyebar. Oleh karenanya, dibutuhkan peneduh pohon di dekat bangunan area pemeliharaan jamur.

4. Udara

Jamur tiram putih yaitu tanaman saprofit fakultatif aerobic yang memerlukan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Aliran hawa yang lancer bakal menanggung pasokan oksigen. Minimnya.kurang tersedianya pasokan oksigen hawa di sekitar area tumbuh jamur bisa mengganggu perkembangan badan buah.

Jamur tiram juga yang tumbuh pada area yang kekurangan oksigen mempunyai badan buah kecil serta abnormal. Badan buah jamur yang tumbuh pada area yang kekurangan oksisgen bakal gampang layu serta mati. Jamur tiram juga membutuhkan aliran hawa fresh untuk pertumbuhannya. Oleh karenanya, mesti di beri ventilasi supaya pertukaran hawa bisa jalan dengan cara baik.

Perkembangan miselium jamur membutuhkan kandungan karbon dioksida yang agak tinggi, yakni 15%-20%. Namun, jamur tiram yang tumbuh pada area yang memiliki kandungan karbo dioksida yang terlampau tinggi mempunyai badan buah yang abnormal. Umumnya, tudung jamur tiram tumbuuh relative kecil dibanding tangkainya.

5. Derajat Keasaman (pH)

Miselium jamur tiram putih tumbuh maksimal pada pH media yang sedikit asam, yakni pada 5, 0-6, 5. Nilai pH medium dibutuhkan untuk produksi metabolism dari jamur tiram putih, seperti produksi asam organic.

Keadaan asam bisa mengakibatkan perkembangan miselium jamur tiram terganggu, tumbuh kerancuan oleh jamur lain, juga menyebabkan kematian jamur tiram putih. Keadaan pH yang terlampau tinggi (basa), bisa mengakibatkan sistem metabolism dari jamur tiram putih tak efisien. Juga, mengakibatkan kematian. Badan buah jamur tiram tumbuh maksimal pada pH lingkungdn yang mendekati normal (pH 6, 8-7, 0).

 MEDIA TANAM

Dengan cara tradisional, di Jepang, bibit ditanam didalam lubang atau garisan di kayu kering. Pengeringan dikerjakan dengan tenaga cahaya matahari atau listrik. Dalam budidaya modrn, media tumbuh yang dipakai berbentuk kayu tiruan (log) yang di buat dalam wujud silinder. Komposisi media ini berbentuk sumber kayu (gergaji kayu, ampas tebu), sumber gula (tepung-tepungan), kapur, pupuk P, serta air.

1. Nutrisi

Perkembangan yang maksimal bisa dicapai apabila lingkungannya sesuai sama dan ada nutrisiyang cukup. Protoplas sel membutuhkan nitrogen, fosfor, serta nutrisi lai. Karbon tak hanya dibutuhkan untuk pembentukan protoplasma, juga dibutuhkan untuk sumber energy. Hingga karbon semakin banyak diperlukan disbanding dengan nitrogen.
Nitrogen diperlukan untuk pembentukan asam nukleat. Sedang protein serta kitin dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel jamur.

2. Hadirnya Mikroorganisme lain

Media area tumbuh adalah sumber energy utama untuk jamur tiram. Hadirnya mikroorganisme lain bisa mengakibatkan persaingan dalam memperoleh nutrisi, hingga jamur yang diinginkan tak bisa tumbuh dengan maksimal.
Juga, beberapa dari competitor itu bisa keluarkan senyawa yang berbentuk racun pada organism di sekelilingnya.
Sterilisasi media adalah cara yang efisien untuk membebaskan media tanam dari hadirnya jasad asing didalam media tanam yg tidak diinginkan.

KETINGGIAN TEMPAT

Keadaan diatas lebih gampang dicapai didaerah dataran tinggi lebih kurang 700-800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur didataran rendah bisa saja, seandainya iklim area penyimpanan bisa diatur serta sesuai dengan keperluan jamur.

PEMBIBITAN

Bibit yang bisa dipakai yaitu F3. Bibit ini bisa di buat atau didapat dari petani jamur yang s telah dapat bikin bibit bibit jamur. Untuk bikin bibit sendiri, dibutuhkan alat serta bahan yang steril lantaran sistem ini benar-benar rawan pada kerancuan. Sterilisasi pembuatan bibit umum memakai laminar flow atau transfer box.

ALAT DAN BAHAN

Untuk membudidayakan jamur tiram, dibutuhkan alat serta bahan seperti berikut :

• Kompor minyak tanah
• Drum berdiameter 80 cm, tinggi 96 cm
• Rak, dengan luas 3m²
• pH meter
• Thermometer
• Sprayer/penyemprot, dengan pipa paralon 2 inci sejumlah 300 buah
• Cincin
• Lampu spirtus, dengan volume 30 liter
• Baskom plastic
• Sekpo
• Serbuk kayu albasia sejumlah 10, 5 kg
• Dedak halus sejumlah 21 kg
• Tepung jagung sejumlah 0, 6 kg
• TSP murni 1 kg
• Kapur 3 buah
• Bibit jamur F3 sejumlah 3 buah
• Alcohol 95% sejumlah 1 liter
• Kantung plastic transparan (20x35x0, 5) cm sejumlah 300 buah
• Kertas roti 10 x 10 sejumlah 300 buah
• Karet gelang tahan panas 600 buah
• Air sumur 30 liter

PEMBUATAN JAMUR TIRAM

Adapun sistem pembuatan jamur tiram yaitu seperti berikut :

1. Serbuk gergaji diambil serta dibikin bersih. Sisi yang besar serta tajam dibuang lantaran bisa mengakibatkan kerusakan plastic substrat.

2. Bahan yang telah ada digabung sesuai sama komposisi takaran dalam jolang/baskom plastic. Aduk hingga rata, jangan sempat ada gumpalan-gumpalan. Adapun bahan yang digabungkan untuk membuahkan 100 log yaitu seperti berikut :
• Serbuk gergaji atau ampas tebu halus 10, 5 kg
• Tepung jagung 0, 6 kg
• Dedak halus 21 kg
• TSP 1 kg
• Kapur 3 buah
Beri air secukupnya, dengan kandungan air 60% serta pHmedia diukur.

3. Kombinasi bahan dimasukan ke dalam plastic transparan dengan ukuran 20 x 35 cm serta tidak tipis 0, 5. Media mesti dipadatkan supaya terbentuk log yang baik. Media yang bagus yaitu kepadatannya rata. Janganlah lupa, ujung plastic sisi bawah ditusuk jari telunjuk agar masak. Hal semacam ini dikerjakan supaya bahan yang dimasukkan serta dipadatkan dapat duduk posisinya ( tak miring). Pengisian dikerjakan tak terlampau penuh, namun disisakan 15 cm untuk mempermudah dalam mengikat.

4. Setiap log ditimbang beratnya, yakni sejumlah 1, 2 kg.

5. Bekas ujung plastic ke dalam cincin dilipat keluar, lalu diikat mulut plastic itu dengan karet tahan panas.

6. Tutup mulut log itu dengan kapaskemudian tutup lagi dengan kertas, lalu diikat lagi dengan karet.

7. Dikerjakan pengukusan pada log media sepanjang 12 jam.

8. Lamanya pengukusan dihitung sesudah air didalam drum mendidih.

9. Sesudah usai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu, biarlah sepanjang 8 jam atau hingga dingin pada ruangan yang tertutup. Untuk setelah itu, dikerjakan penanaman bibit.

10. Sesudah media dingin, baru dikerjakan penanaman bibit, caranya :

Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup
Semprot isi ruangan dengan alcohol 95%
Pakai sarung sarung tangan serta semprot dengan alcohol 95%
Untuk mempermudah penanaman bibit, media yang bakal diinokulasi disimpan di depan dekat tangan kiri. Bibit yang bakal ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan. Pada media yang bakal ditanami serta bibit, disimpan lampu spirtus.
Buka karet, kertas penutup, dan kapas penutup media.
Masukkan 3 sendok makan bibit untuk satu log media.
Tiap-tiap gerakan sendok yang digunakan, dipanaskan dengan api dari lampu spirtus.
Media yang telah ditanami bibit itu ditutup kembali dengan kapas.
Penanaman bibit ditangani dengan cepat, namun mesti cermat.

11. Media yang telah ditanami bibit disimpan diatas rak.

12. Biarlah hingga semua media di isi miselium jamur.

13. Miselium tumbuh penuhi log media. Sesudah semua log media ditumbuhi miselium, tutup kapas serta cincin di bagian atas log itu di buka.

14. Kelembaban lingkungan dipertahankan dengan menyemprot memakai sprayer.

15. Badan buah yang telah cukup mekar bisa dipanen.

PENYIMPANAN LOG

Bila kita bakal menaruh log didalam bangunan, saat tanam jamur tiram tak tidak diatur oleh keadaan iklim serta bisa dikerjakan setiap waktu. Log yang telah ditanami bibit mesti disimpan ditempat yang mendukung perkembangan miselium serta badan buah.

Bangunan untuk menaruh log bisa di buat permanen untuk budidaya jamur tiram taraf besar atau didalam bangunan semi permanen.

Area pemeliharaan jamur di buat dengan ukuran 10 x 12 m² yang di dalamnya ada 8 buah petak pemeliharaan memiliki ukuran 5, 7 x 2, 15 m². jarak pada petak 40-60 cm. didalam tiap-tiap petakan di buat rak-rak yang tersusun ke atas untuk menaruh 1. 300-1. 400 log. Rangka bangunan bisa di buat dari besi, kayu atau bambu.

Log disimpan diatas rak dengan posisi tegak atau miring. Jarak penyimpanan diatur sedemikian rupa hingga badan buah yang tumbuh dari log tak tumpang tindih dengan badan buah yang lain.

PANEN

• Ciri serta Usia Panen
Jamur tiram Pleurotus yaitu jamur yang terasa enak serta mempunyai aroma yang baik bila dipanen pada saat usia muuda. Panen dikerjakan sesudah badan buah meraih ukuran optimal waktu 2-3 hari sesudah tumbuh akan badan buah.

• Cara Panen
Pengambilan jamur mesti dikerjakan dari pangkal batang lantaran batang yang tersisa bisa alami kebusukan. Potong jamur dengan pisau yang bersih serta tajam, lalu taruh di wadah plastic dengan tumpukan setinggi 15 cm.

• Periode Panen
Panen dikerjakan tiap-tiap hari atau sekian hari sekali, bergantung dari jarak pembukaan log-log. Dari satu log bakal dihasilkan lebih kurang 0, 8-1 kg jamur.

Artikel Terkait

Budidaya Jamur Tiram
4/ 5
Oleh